Langsung ke konten utama

PEKERJAAN FINISHING PRODUK KAYU

A. Pokok Bahasan :

1. Pengertian Finishing 
2. Fungsi Finishing 
3. Kelebihan dan Kekurangan Finishing 
4. Jenis Finishing 
5. Tahapan Finishing

B. Isi Materi :

1. Pengertian Finishing

    Finishing adalah proses penyelesaian atau penyempurnaan akhir dari suatu produk. Umumnya finishing dilakukan pada permukaan produk. Adanya finishing dimaksutkan untuk memberikan nilai tambah dari produk tersebut. Ada berbagai contoh finishing produk kayu, beberapa sebagai berikut.



    Tahapan finishing pada umumnya dimulai dari pekerjaan pra-finishing atau perbaikan permukaan dan pengamplasan. Langkah kedua pengisian pori dan pengamplasan. Terakhir adalah pengecatan dengan berbagai teknik seperti kuas, semprot, atau celup. Teknik yang lebih cepat adalah dengan menempel seperti penggunaan vinyl dicontoh di atas. 

    Hasil akhir finishing jika dilihat dari penampakannya mulai dari Natural yaitu menampilkan warna alami atau warna asli kayu. Transparan/Clear yaitu kesan bening, tampak pola serat kayu, dan glos. Duco/Solid atau bisa disebut enamel adalah padat, menutupi serat kayu, dan cenderung menampilkan warna itu sendiri. Sampingan rupa yaitu menimbulkan efek marmer, granit, maupun retak, contoh finishing marmer sebagai berikut.



Adapun Video Sebagai Berikut:



2. Fungsi Finishing

a. Keindahan (Dekoratif) 

    Fungsi keindahan finishing adalah untuk meningkatkan keindahan dari produk kayu. Finishing memberikan berbagai tampilan seperti natural, glos, atau duco dan bisa merubah serat dengan penempelan vineer atau vinyl (poly vinyl chloride). Hal ini bertujuan untuk meningkatkan nilai seni dari sebuah produk kayu. 


b. Perlindungan (Protektif) 

    Fungsi perlindungan adalah melindungi produk dari serangan hama maupun goresan atau benturan. Finishing juga berfungsi untuk memberikan perlindungan produk dari serangan hama seperti rayap. Fungsi perlindungan tahan gores salah satunya dengan pelapisan HPL (High Pressure Laminate) dengan kualitas yang bagus.


c. Unik/Spesial 

    Fungsi spesial seperti menambah kekerasan dari produk kayu. Contoh menambah kekerasan kayu dengan finishing HPL tebal seperti Parquet. Selain hal tersebut finishing yang baik dengan filler yang tepat dan cat enamel yang bagus akan melindungi dan mengawetkan produk kayu. 


3. Kelebihan dan Kekurangan Finishing

a. Kelebihan Finishing 

    Kelebihan finishing untuk meningkatkan keindahan, keawetan, kekerasan dari produk kayu. Finishing yang tepat pada kayu akan meningkatkan nilai jual dari produk. Finishing juga menjadi pelindung produk dari serangan hama seperti rayap maupun kutu/nonol kayu. Finishing kayu juga dapat menutupi cacat atau kekurangan kayu


b. Kekurangan Finishing 

    Kesalahan pemilihan finishing yang tepat akan menurunkan nilai produk, misal produk dari kayu jati difinishing duco/solid akan menurunkan nilai corak dari kayu jati yang unik karena tertutup cat duco. Finishing bagus memerlukan biaya yang lebih mahal. Finishing dan teknik yang baik membutuhkan kemampuan ditingkat lanjut. Produk yang dihasilkan akan memakan waktu yang lebih banyak dengan adanya pekerjaan finishing.


4. Jenis-jenis Finishing

    Ada berbagai bahan atau material finishing pada produk kayu. Hal ini mengikuti dari hasil yang diharapkan. Adapun pembagiannya sebagai berikut: 

a. Cair 

     Bahan dari finishing cair memiliki tampilan mulai dari natural, transparan, dan duco/solid. Contoh pada bahan finishing cair seperti: Politur (warna yang ditampilkan natural), Vernis (efek glos dan transparan pada produk), dan Cat Duco atau Cat Enamel (warna padat dan menutupi serat produk kayu). Pemilihan yang tepat akan meningkatkan nilai produk kayu dengan baik. Adapun gambar bahan cat dan pengaplikasian dapat dilihat sebagai berikut:


    Ada berbagai teknik pada Finishing berbahan cair misalnya menggunakan kuas, spray/semprot, celup, dan UV (teknik finishing cepat dengan cara menuangkan cairan khusus kemudian dikeringkan pada alat itu juga). Teknik atau cara finishing mempengaruhi hasil dan tahap yang dilakukan. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya yang bisa dijadikan pertimbangan saat memilih teknik finishing.


b. Solid 

Finishing solid pada umumnya ditempel pada permukaan produk. Ada berbagai jenis bahan solid pada finishing seperti: HPL (bahan ini lumayan tebal dan kualitas yang bagus memiliki sifat anti gores), Vinyl (bahan dari plastik/PVC tipis dengan berbagai corak serta motif, dan Veneer (bahan dari sayatan tipis kayu, menyerupai kulit kayu). Adapun gambar bahan finishing dan pengaplikasian dapat dilihat sebagai berikut:



5. Tahapan Finishing

    Tahapan finishing pada produk kayu. Secara garis besar mulai dari perbaikan permukaan dan pengamplasan, penutupan pori-pori dan pengamplasan, finishing dengan metode yang dipilih. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah K3 pekerjaan karena proses finishing melibatkan berbagai bahan kimia berbahaya. Adapun penjelasan singkat proses finishing sebagai berikut: 

a. Kuas/Oles 

    Finishing kuas identik dengan cat air dan kuas dengan cara dioles. Walaupun demikian pada praktiknya finishing ini terkadang menggunakan kain untuk alat oles (terutama untuk cat politur dan vernis). Kelebihan dari cara ini adalah bahan lebih hemat, hasilnya bisa dibuat tebal, dan lebih ramah lingkungan. Kekurangan dari cara ini memakan waktu yang lama, memerlukan kemampuan dan keahlian dalam mengoleskan.

    Hasil dari finishing ini sangat dipengaruhi oleh teknik mengkuas. Teknik mengkuas yang baik memiliki aturan tertentu. Beberapa teknik mengkuas dalam finishing ini sebagai berikut.

• Teknik bidang sudut luar, Teknik yang baik digunakan untuk penguasan sudut luar adalah menggunakan teknik pengusan balasan sudut. Pengusan dari luar ke sudut dalam, kemudian cat yang diujung diambil dan dikuaskan lagi. Ini diulangi sampai ujung sudut yang dikuas. Adapun gambar dapat dilihat sebagai berikut.


• Teknik bidang sudut dalam, Metode penguasan lepas sudut ini digunakan dengan cara penguasan ditarik dari sisi dalam ke luar dan selanjutnya dari awal yang sama ditarik berlawanan. Selanjutnya metode penarikan lepas sudut untuk menghindari wrinkle (pengerutan).


• Teknik penirisan kuas, Penirisan kuas menjadi hal penting untuk menjaga kuas dan ketebalan cat pada kuas. Cara penggunaan kuas pertama mencelupkan kuas sedalam ½ s.d. ¾ kuas, kemudian meniriskan kuas pada bagian dalam kaleng cat. Ketika ditiriskan di bagian bibir kaleng maka akan terjadi menggumpal dibibir. Gambar dapat dilihat pada Gambar 6.7.
 


1) Alat dan Bahan

    Alat untuk teknik kuas/oles adalah alat oles (kuas, kain, atau spon), wadah cat, pengaduk, mesin amplas. Bahan untuk teknik oles cat (politur, vernis, atau duco), campuran/emulsi (tiner atau air), dan amplas berbagai ukuran. Alat dan bahan tambahan mengikuti teknik oles yang dipilih dan jenis cat yang digunakan


2) Tahapan 

 Tahapan cat secara garis besar adalah perbaikan permukaan, mengisi pori-pori, pengamplasan, cat dasar, pengamplasan dan cat akhir/penutup. Salah satu contoh penerepan cat duco untuk produk kayu seperti berikut. 

• Perbaikan permukaan benda kerja sampai siap dilakukan pengecatan. 

• Pelapisan sealer atau meni, primer, undercoat berfungsi untuk menambah daya lekat, pengawetan, dan pelindungan terhadap hama. Setelah kering dilakukan pengamplasan.


• Pengisian pori-pori kayu dengan filler, baik mata kayu maupun retak yang tipis-tipis. Selanjutnya diratakan dengan digosok memutar dan dilakukan pengamplasan (no 180-240).

• Pengolesan dengan cat dasar tipis dan melakukan pengamplasan (no 240- 320). Tujuan dilakukannya pengolesan cat dasar untuk membuat dasaran cat agar tidak boros dan pengamplasan untuk meratakan permukaan.

• Pelapisan cat akhir dengan cara berikut.

• Pelapisan dengan efek glos atau pelindung cat (Top Coat).

    Tahapan pengecatan yang dapat digunakan rujukan selanjutnya menggunakan politur. Politur saat ini dipasaran adalah politur jadi karena lebih efisien, jenisnya ada yang dicampur air dan ada yang menggunakan tiner. Jadi kemajuan teknologi dan tampilan seperti apa yang ingin ditampilkan menjadi acuan. 

Berikut adalah video tentang pengenalan finishing 


b. Spray/Semprot 

    Teknik spray/semprot menggunakan alat bantu spraygun. Kelebihan dari teknik spray adalah pengerjaan lebih cepat dan hasil yang lebih rata. Kekurangan dari teknik spray boros bahan, teknik yang salah membuat gumpalan atau tidak rata, pengecatan untuk bagian lekukan banyak memerlukan keahlian. Spraygun memiliki 3 pancaran dasar sebagai berikut.


Teknik penyemprotan yang perlu diketahui sebagai berikut: 

• Teknik pemilihan tipe semprotan dan Jarak penyemprotan.


• Teknik penyemprotan dan kecepatan penyemprotan. Penyemprotan haruslah tegak lurus dengan bidang dan ketika berpindah tetap lurus dengan bidang yang disemprot. Kecepatan penyemprotan -+ bolak-balik 20 kali permenit dengan jarak 15-20 cm untuk pistol dengan volume rendah.

1) Alat dan Bahan 

    Alat untuk teknik spray adalah spray booth (tempat kerja), kompresor, regulator, dan spraygun. Bahan kurang lebih sama dengan cat teknik kuas, bahan yang akan dijelaskan di sini adalah NL dan ML.



2) Tahapan 

    Jenis cat yang akan di bahas Melamine dan Nitrocelloluse. Melamine terdiri dari 2 bahan, satunya pengeras atau hardener. Melamine ada dua jenis transparan dan warna. Nitrocelloluse lebih baik karena tidak memerlukan tambahan atau pengeras.

    Hal penting sebelum dilakukan penyemprotan adalah volume yang keluar adalah 75-100 ml permenit. Kemudian penyemprotan antar lapis tumpang tindih sebesar 50%. Tekanan yang diperlukan sebesar 1 sampai 1,5 bar. Kekentalan yang disarankan pada cup ukur (ford cup 4) ketika dialirkan (cat melamin) sebesar 100 ml habis antara 12,5 sampai 13 detik. 

     Adapun tahapan sebagai berikut.


c. UV 

    Finishing UV adalah penggunaan finishing sekali jalan dengan pengeringan menggunakan sinar UV. Cata yang biasanya digunakan adalah vernis. Finishing ini perkembangan generasi sebelumnya seperti finishing teknik curah (shower dan curtain). Finishing dicurahkan dengan debit curah tertentu membentuk tirai cat dengan mesin finishing “curtain coater”. Kemudian kayu meliwati tirai dengan kecepatan tertentu dengan conveyor belt. Jenis finishing ini banyak digunakan untuk kerja industri besar. Gambar mesin sebagai berikut.


d. Tempel 

    Teknik tempel bahan yang digunakan adalah parquet, vinyl dan vineer. Cara manual dengan dilem permukaan kayu dan bahan kemudian diratakan. Cara mesin dengan alat paint roller mechine dipres dengan putaran mesin. Kelebihan teknik tempel adalah lebih cepat, pilihan corak banyak, dan bisa menutupi kekurangan corak kayu asli. Kekurangan pada teknik nempel jika terjadi gelembung udara dan kesalahan menempel perbaikan membongkar keseluruhan bagian panel tersebut.

1) Alat dan Bahan 

    Alat pada teknik tempel adalah kepi/sudu, plat perata, dan kuas lem. Bahan utama parquet, vinyl, dan veneer serta lem perekat. Alat yang digunakan pada berbagai jenis bahan kurang lebih sama.


2) Tahapan 

• Perbaikan permukaan kayu untuk perataan permukaan. 
• Penggunaan lem dipermukaan benda kerja dan bahan finishing menggunakan kepi. 
• Pemasangan bahan dengan diratakan plat dari belakang. 
• Perataan perlu diperhatikan karena kesalahan akan memperbaiki satu bagian panel.

C. Daftar Pustaka

Anonim. 2019. Teknik Finishing Furniture. Online, www.staffnew.uny.ac.id 

Arsitur. 2020. Perbandingan HPL vs Veneer pada Furniture untuk Bahan Kayu Buatan. Online, www.arsitur.com 

Sitinurhidayah, Prima. 2017. Menyamakan Warna Kayu dengan Teknik Finishing White Wash. Online, www.bioindustries.co.id 

Fatori, Muhammad. 2014. Finishing Konstruksi Kayu. Jakarta: PSMK 

Priyono. 2003. Teknologi Finishing Kayu. Malang: Program Pelatihan Kementrian 

PUPR. 2011. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Konstruksi SUB Bidang Tukang Bangunan Gedung. Jakarta: Kementrian PUPR

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MODUL PRAKTIK KAYU

  MODUL PRAKTIK KAYU: 1. KESEHATAN DAN KESALAMATAN KERJA (K3) PADA KERJA KAYU 2.  BAHAN KAYU DAN PERALATAN DALAM KERJA KAYU 3.  KEMAMPUAN DASAR KERJA KAYU 4.  BERBAGAI MESIN KERJA KAYU 5.  BERBAGAI MACAM SAMBUNGAN KAYU 6.  PEKERJAAN FINISHING PRODUK KAYU 7.  PERENCANAAN PRODUK KAYU

MODUL PRAKTIK BATU BETON

  MODUL PRAKTIK BATU BETON 1.  PENGENALAN DAN PELUANG TEKNIK KONSTRUKSI DAN PERUMAHAN 2.  PELAKU DAN TAHAPAN PEMBANGUNAN KONSTRUKSI PADA UMUMNYA 3.  PERLATAN DAN TEKNOLOGI DALAM KONSTRUKSI DAN PERUMAHAN 4.  JENIS-JENIS PEKERJAAN DALAM KONSTRUKSI PERUMAHAN

KESEHATAN DAN KESALAMATAN KERJA (K3) PADA KERJA KAYU

A. Pokok bahasan : 1. Pengertian K3  2. APD pada Konstruksi Kayu  3. Etika Bekerja pada Kayu  B. Isi Materi :  1. Pengertian K3        Project/suatu kegiatan merupakan pekerjaan yang melibatkan berbagai unsur mulai dari sumber daya manusia, teknologi mencakup peralatan dan metode kerja, ilmu sosial untuk pengolahan pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Hal ini menjadi salah satu K3 sebagai dasar keamanan dari konstruksi. K3 menjadi hal penting dan menjadi tanggung jawab dari pelaksana pekerjaan atau kontraktor.       Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menurut Permen PU No. 9 Tahun 2008 adalah K3 pemberian perlindungan kepada setiap orang yang berada di tempat kerja, baik yang berhubungan dengan pemindahan bahan baku, penggunaan peralatan kerja konstruksi, proses produksi dan lingkungan sekitar tempat kerja. OHSAS 18001:2017 yaitu kondisi serta faktor yang berpotensi berdampak, pada kesehatan dan keselamatan karyawan atau pekerja lain (pekerja kontrak, personil kontraktor, atau