Langsung ke konten utama

BAHAN KAYU DAN PERALATAN DALAM KERJA KAYU

A. Pokok bahasan :

1. Pengertian Tentang Kayu
2. Peralatan Kerja Kayu


B. Isi Materi : 

1. Pengertian Tentang Kayu

    Kayu adalah bagian tumbuhan yang mengalami pengerasan akibat lignifikasi. Kayu memiliki berbagai kegunaan mengikuti klasifikasi atau jenis kayu. Di dunia teknik sipil kayu memiliki banyak kontribusi baik sebagai struktur, arsitektur, dan bahan untuk membuat konstruksi tertentu seperti bekisting maupun perancah. 

    Kelebihan kayu adalah memiliki kekuatan yang tinggi dengan berat jenis yang rendah (dibandingkan dengan baja yang memiliki berat sendiri yang sama memiliki perbedaan yang signifikan). Kayu memiliki daya tahan tinggi terhadap bahan kimia dan listrik. Pengerjaan dan pembentukan yang relatif lebih mudah. 

    Kelemahan kayu tingkat homogenitas yang relatif rendah. Bagian tertentu memiliki muai-susut yang besar. Pemilihan dijadikan bahan perlu melihat cacat kayu (arah serat, mata kayu, dan retak kayu).

a. Penampang Pohon (Kayu)


1) Kulit, bagian terluar dari kayu yang berfunngsi melindungi bagian dalam kayu dari serangga, jamur, dan iklim. 

2) Kambium, berbentuk jaringan tipis dan kering melingkari pohon. Kambium kedalam membentuk kayu baru. Kambium arah luar mengganti kulit lama yang sudah rusak. Kambium menjadikan pohon semakin besar. 

3) Kayu Gubal, terdiri dari sel-sel yang masih hidup. Bagian ini memiliki kembang susut yang lumayan tinggi. 

4) Kayu Teras, terdiri dari sel-sel yang sudah tua atau mati. Pergantian dari gubal menjadi bagian kayu teras. 

5) Hati, kayu awal yang dibentuk oleh kambium berada pada pusat pohon. Bagian ini biasanya bersifat rapuh


b. Sifat Fisik

1) Berat jenis kayu adalah perbandingan antara massa dan volume kayu (pada keadaan kayu kering udara). Kayu yang bagus untuk bahan konstruksi memiliki kadar lengas kayu kering udara 12% s.d. 18%. Kayu memiliki berat jenis yang relatif tinggi berkarakteristik: kekuatan tinggi, keras, dan padat. 

2) Sifat fisik yang lain meliputi warna, kekerasan, dan bau. 

3) Hal lain yang perlu diperhatikan adalah cacat kayu (mata kayu, wanvlak, dan retak-retak), dapat dilihat pada Gambar 2.2. Selanjutnya, kemiringan kayu akibat penggergajian yang arah serat kayu tidak sejajar dengan tepi kayu, dapat dilihat pada Gambar 2.3. 



Hal inilah menjadikan klasifikasi mutu kayu. Jika dijabarkan dalam tabel sebagai berikut: 
Tabel 2.1. Mutu Kayu Berdasarkan Cacat Kayu




c. Sifat Mekanika 

    Sifat mekanika kayu meliputi kekuatan yaitu kemampuan untuk menahan gaya tekan, tarik, geser, dan lentur. Kekakuan kayu adalah kemampuan mempertahankan bentuk kayu. Keuletan/durabilitas yaitu kemampuan menyerap gaya relatif besar atau berkepanjangan sehingga menimbulkan perubahan bentuk. Dan kekerasan kayu kemampuan menahan dari takikan, kikisan, atau pembentukan kayu.

    Secara garis besar kayu memiliki sifat orthotropis artinya mempunyai tiga bidang elastisitas yang berbeda: arah Longitudinal/Aksial, Radial, dan Tangensial dapat dilihat pada Gambar 2.4. lawan dari sifat tersebut adalah sifat isotropis yaitu memiliki elastisitas yang sama dari berbagai arah, hal ini bisa ditemui pada material baja




d. Sifat Kimia

1) Selulosa, komponen terbesar kayu meliputi 70% berat kayu. Bagian ini merupakan dasar utama yang bisa digunakan untuk membuat kertas, tekstil, dan plastik. 

2) Lignin, membentuk kayu sekitar 18% s.d. 28% dari berat kayu. Bagian nilah yang memberikan sifat keteguhan pada kayu. 

3) Bahan-bahan ekstraksi, ini berbentuk tannin, zat warna, minyak, getah, lemak, malam. Bagian ini memberikan bau, warna, rasa, dan keawetan.

4) Mineral pembentuk abu, terdiri sekitar 1% dari berat kayu. Hal ini proses dari pembakaran lignin dan selulosa.


2. Peralatan Kerja Kayu

    Gergaji merupakan salah satu peralatan kerja kayu yang umum diketahui pada pekerjaan kayu, terdiri dari daun gergaji terbuat dari besi/baja dengan mutu tinggi dan pegangan dari kayu atau PVC (plastik). Gargaji memiliki jenis dan prosedur peengoprasian dan perawatannya tersendiri. Adapun jenis dari gergaji sebagai berikut:

a. Gergaji (manual)

1) Gergaji Potong

    Gergaji potong umumnya digunakan untuk memotong kayu secara melintang dengan jaringan serat kayu. Mata gergaji potong umumnya dikikir dengan kemiringan 60° s.d. 80°. Posisi gergaji terhadap bidang yang akan dipotong kurang lebih 45°. Gambar pada dilihat pada Gambar 2.5. 


2) Gergaji Belah

Gergaji bilah digunakan untuk membelah kayu kayu secara memanjang dengan serat kayu. Mata gergaji belah umumnya dikikir dengan kemiringan 90°. Posisi gergaji terhadap bidang yang akan dipotong kurang lebih 45°. Gambar pada dilihat pada Gambar 2.6.



3) Gergaji Khusus

a) Gergaji Punggung, umumnya digunakan untuk membuat sambungan. Sudet pemotong yang biasanya digunakan sekitar 25°. Pekerjaan yang digunakan umumnya untuk pekerjaan yang halus.



b) Gergaji Gerek/Lubang Kunci, digunakan untuk melakukan pemotongan tembus dan relatif sulit.




c) Gergaji kurva, digunakan untuk melakukan pemotongan yang melengkung.




b. Pahat (Jenis dan perawatan) 

Jenis pahat dilihat dari bentuknya dan fungsinya ada dua: pahat datar dan pahat lengkung. Pahat datar biasanya digunakan untuk membuat lubang atau membuat sambungan. Pahat lengkung digunakan untuk membuat kerajinan kriya. Gambar dapat dilihat pada Gambar 2.10.


    Perawatan pahat datar bisa menggunakan alat asah dengan dijaga kerataan diasah searah. Perawatan pahat lengkung menggunakan alat asah yang berputar atau menggunakan batu asahan yang relatif kecil. Perawatan dilakukan secara berkala untuk menjaga ketajaman pahat. Pahat datar digunakan dengan dua cara yaitu dipukul atau didorong. 

    Pahat datar yang dipukul memiliki cincin pengaman pada bagian pegangan. Kebanyak pahat lengkung hanya dengan didorong. Hal lain yang perlu diingat adalah penggunaan pahat selalu ke arah keluar dari posisi pemahat


c. Palu

    Palu adalah peralatan kerja yang sangat penting dalam ppekerjan kayu. Ada beberapa jenis kayu dilihat dari materialnya. Janis palu akan mempengaruhi fungsi dari palu. Adapun jenis palu berdasarkan materialnya sebagai berikut: 

1) Palu besi, palu yang umum digunakan untuk memasang paku. Ada beberapa variasi dibagian belakang mulai untuk mencabut paku, membuat retakan, atau penanda.



2) Palu karet, terbuat dari karet dengan kepala depan belakang rata. Fungsi dari palu karet untuk meratakan, bisa digunakan untuk meratkan penyokan logam atau pemasangan keramik lantai.



3) Palu kayu, semua bagian terbuat dari kayu. Funsi dari palu kayu biasanya untuk memukul pahat. Hal ini membuat kekuatan yang dikeluarkan relatif bisa dikontrol dan pegangan pahat lebih tahan lama dengan dipukul palu kayu.




d. Ketam Mesin

    Perkembangan teknologi mempengaruhi peralatan yang digunakan saat ini, begitu juga dengan peralatan kerja kayu. Ada dua jenis ketam mesin dilihat dari posisi penggunaannya. 

1) Ketam Portabel, merupakan ketam yang cara penggunaan bisa dipindah tempat. Penggunaan ketam ini memerlukan keterampilan khusus, karena kita bisa menggunakan pengaturan untuk perata atau penglus dengan mengatur tuas di depan ketam. Perawatan ketam dengan mengasah mata ketam dan pemberian pelumas pada ketam.



2) Ketam duduk, ketam tersebut statis bahan/kayu yang akan diketam bergerak. Umumnya letak perata ada dibagian sisi atas ketam dan bagian bawah/tanah adalah penghalus. Perawatan dengan keahlian khusus dalam menjamkan mata ketam dan pemberian pelumas pada bagian gigi yang berputar.

  



e. Gergaji Mesin

1) Gergaji Portabel, Gergaji ini ada dua menurut kegunaanya untuk memotong balok atau papan yang relatif keras menggunakan chainsaw dan untuk memotong papan yang relatif tipis seperti tripleks/multipleks menggunakan jigsaw. Perawatan gergaji dengan mengikir mata gergaji dan untuk jigsaw biasanya mengganti mata gergaji.


2) Gergaji Duduk, mesin gergaji statis dan bahan/kayu yang bergerak sesuai dengan potongan yang diinginkan. Ada berbagai jenis gergaji duduk dilihat dari bentuk gergajinya yaitu circular saw yang memiliki bentuk mata gergaji bulat dan band saw yang memiliki bentuk mata gergaji menyerupai belt (sabuk). Perawatan menggunakan alat pengasah khusus dan pemberian pelumas.



C. Daftar Pustaka

Anonim. Tanpa Tahun. Mengenal Kayu, Bagian, Jenis, Sifat, dan Manfaat. Online, www.rimbakita.com 

Anonim. 2015. Gergaji Tangan pada Kerja Bangku. Online, www.staffnew.uny.ac.id 

Pendidikan Teknik Sipil. 2011. Dasar-dasar Struktur Kayu. Online, www.file.upi.com 

Rusnaldy, Paryanto, Iskandar,N. 2009. Pengukuran Modulus Elastisitas Berbagai Jenis Kayu untuk Furniture. Journal Rotasi, Online (Researhgate.com) 11(04): 11-14



Adapun Video Pengenalan Tentang Kayu Sebagai Berikut:





Adapun Video Pengenalan Tentang Peralatan Kerja Kayu Sebagai Berikut:








Komentar

Postingan populer dari blog ini

MODUL PRAKTIK KAYU

  MODUL PRAKTIK KAYU: 1. KESEHATAN DAN KESALAMATAN KERJA (K3) PADA KERJA KAYU 2.  BAHAN KAYU DAN PERALATAN DALAM KERJA KAYU 3.  KEMAMPUAN DASAR KERJA KAYU 4.  BERBAGAI MESIN KERJA KAYU 5.  BERBAGAI MACAM SAMBUNGAN KAYU 6.  PEKERJAAN FINISHING PRODUK KAYU 7.  PERENCANAAN PRODUK KAYU

MODUL PRAKTIK BATU BETON

  MODUL PRAKTIK BATU BETON 1.  PENGENALAN DAN PELUANG TEKNIK KONSTRUKSI DAN PERUMAHAN 2.  PELAKU DAN TAHAPAN PEMBANGUNAN KONSTRUKSI PADA UMUMNYA 3.  PERLATAN DAN TEKNOLOGI DALAM KONSTRUKSI DAN PERUMAHAN 4.  JENIS-JENIS PEKERJAAN DALAM KONSTRUKSI PERUMAHAN

JENIS-JENIS PEKERJAAN DALAM KONSTRUKSI PERUMAHAN

A. Pokok Pembahasan 1.  Pekerjaan leveling dan pengukuran lapangan (uizet) 2.  Pekerjaan galian dan fondasi 3.  Pekerjaan beton bertulang (sloof, kolom, dan balok) 4.  Pekerjaan dinding 5.  Pekerjaan plesteran dan acian dinding 6.  Pekerjaan lantai 7.  Pekerjaan kusen, daun pintu, dan jendela 8.  Pekerjaan atap 9.  Pekerjaan plafon 10. Pekerjaa cat 11. Pekerjaan instalasi pipa 12. Pekerjaan listrik B.  Isi Materi 1.   Pekerjaan leveling dan pengukuran lapangan ( uizet ) Dalam mewujudakan sebuah denah bangunan menjadi suatu bangunan pada sebidang tanah yang telah disediakan memerlukan proses pekerjaan leveling dan pengukuran lapangan ( uizet ). Pekerjaan ini dilakukan guna menentukan perbedaan/perubahan antara rencana dengan keadaan di lapangan dengan melakukan pengukuran dan pemasangan tanda-tanda patok yang merupakan pemindahan gambar rencana ke lapangan yang menggambarkan lokasi, arah, jarak dan elevasi/ketinggian bangunan. ...